Mizantara
  • Beranda
  • Silsilah
  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Silsilah
  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog
No Result
View All Result
Mizantara
No Result
View All Result
Home Silsilah

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Ulama Besar Kalimantan yang Mendunia

Kelahiran dan Perjalanan Hidup Ringkas Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari

Redaksi by Redaksi
2 Mei 2025
in Silsilah
0
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Ulama Besar Kalimantan yang Mendunia
0
SHARES
71
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

S

yekh Muhammad Arsyad Al-Banjari adalah sosok ulama besar yang tak hanya dikenang di tanah Banjar, tetapi juga harum namanya di dunia Islam internasional. Ia lahir pada malam Kamis, pukul tiga dini hari, tanggal 15 Shafar 1122 H atau bertepatan dengan 19 Maret 1710 M. Nama kecilnya adalah Muhammad Ja’far, yang kemudian berubah menjadi Muhammad Arsyad saat memasuki usia remaja.

Ayahnya, Abdullah, berasal dari Hindi dan dikenal sebagai seorang ahli pertukangan kayu yang mahir. Ia menetap di Lok Gabang, sebuah kampung yang kelak menjadi saksi awal kecemerlangan sang anak. Konon, bakat seni Arsyad kecil sudah terlihat sejak usia tujuh tahun, ketika lukisannya memikat perhatian Sultan Tahmidullah, penguasa Banjar saat itu. Tak ingin bakat itu terbuang sia-sia, Sultan pun membawa Arsyad ke istana untuk diberikan pendidikan agama dan ilmu pengetahuan.

Merantau Menuntut Ilmu Hingga ke Mekkah dan Madinah

Menurut buku Ulama Banjar dari Masa ke Masa yang diterbitkan oleh UIN Antasari Banjarmasin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan, setelah dewasa dan menikah dengan perempuan bernama Tuan Bajut, Syekh Arsyad berangkat ke tanah suci Mekkah. Ia menetap di kampung Syamiah, tempat para penuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia. Selama lebih dari tiga dekade, Syekh Arsyad menuntut ilmu dari para ulama besar seperti:

  • Syekh Murtadho az-Zabidi – ahli hadis dan tasawuf,
  • Syekh Sulaiman al-Ahdal – pakar fikih,
  • Syekh Salim al-Bashri, dan
  • Syekh Hasan al-Yamani.

Dalam bidang tasawuf, ia dibimbing langsung oleh Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani, hingga meraih posisi sebagai Khalifah dalam Tarekat Sammaniyah.

Hampir Ke Mesir, Dicegah oleh Ulama Besar

Syekh Arsyad sempat merencanakan perjalanan ilmiah ke Mesir bersama sahabat-sahabatnya seperti Syekh Abdus Shamad al-Falimbani dan Syekh Abdul Wahhab al-Bugisi. Namun, rencana itu dibatalkan setelah bertemu ulama besar Mesir, Syekh Sulaiman al-Kurdi, di Madinah. Syekh Kurdi meyakinkan mereka bahwa ilmu dan kapasitas mereka sudah sangat tinggi dan menyarankan agar mereka kembali ke tanah air untuk berdakwah.

Kembali ke Nusantara dan Mendirikan Pusat Pendidikan Islam

Setelah 35 tahun di Timur Tengah, Syekh Arsyad pulang ke Nusantara. Ia sempat tinggal di Batavia (Jakarta), bahkan membetulkan arah kiblat sejumlah masjid seperti Masjid Jembatan Lima, Luar Batang, dan Pekojan. Atas pengetahuannya yang luas, Belanda bahkan memberinya gelar “Tuan Haji Besar”.

Setibanya di Martapura, ia membuka pengajian yang kian hari makin ramai hingga Sultan Banjar memberinya tanah lungguh. Di tempat ini, Syekh Arsyad membentuk Dalam Pagar, sebuah kawasan yang menjadi pusat pendidikan Islam dan pengkaderan ulama. Ia mengajar anak, cucu, kerabat, hingga masyarakat umum.

Syekh Arsyad memiliki 30 anak dari 11 istri. Di antara anak-anak dan cucunya yang menjadi ulama besar adalah:

  • Mufti Jamaluddin
  • Qadhi Abu Su’ud
  • Khalifah Zainuddin
  • Muhammad As’ad (cucu), dan
  • Fatimah binti Abdul Wahhab Bugisi (cucu)

Mereka kemudian disebar ke berbagai daerah untuk mendirikan langgar dan menyebarkan dakwah.

Membentuk Mahkamah Syariah di Kerajaan Banjar

Dengan persetujuan Sultan Tahmidullah II, Syekh Arsyad membentuk Mahkamah Syariah di Martapura, lengkap dengan struktur Mufti dan Qadhi. Lembaga ini mengatur urusan keagamaan termasuk pernikahan dan waris. Mufti pertamanya adalah cucunya sendiri, Muhammad As’ad.

Karya-Karya Besar yang Terus Hidup

Syekh Muhammad Arsyad menulis banyak karya dalam berbagai disiplin ilmu:

Bidang Akidah:

  • Ushuluddin (1188 H, belum dicetak)
  • Tuhfaturraghibin (1188 H, pernah terbit di Mesir)
  • Al-Qaulul Mukhtashar fi ‘Alamatil Mahdi al-Muntazhar (1196 H)

Bidang Fikih:

  • Luqhatul ‘Ajlan (ditransliterasi dan dicetak 1992)
  • Kitab Fara’idh (hilang)
  • Kitab an-Nikah (dicetak di Istanbul)
  • Fatawa Sulaiman Kurdi
  • Sabilal Muhtadin – karyanya yang paling masyhur, dicetak di Mekkah dan Mesir

Bidang Lain:

  • Kanzul Ma’rifah (Tasawuf)
  • Ilmu Falak (astronomi Islam)
  • Mushaf Al-Qur’an dalam tiga jilid

Wafat dan Warisan Keilmuan

Setelah puluhan tahun mengabdi kepada agama dan masyarakat, Syekh Muhammad Arsyad wafat pada 6 Syawal 1227 H (13 Oktober 1812 M) dalam usia 105 tahun. Ia dimakamkan di Desa Kalampayan, Martapura.

Warisan keilmuan dan perjuangannya terus hidup melalui murid-murid dan keturunannya, menjadikan beliau sebagai sosok sentral dalam sejarah Islam di Kalimantan dan Nusantara.

 

 

Tags: Dakwah Syekh ArsyadMahkamah Syariah MartapuraPendidikan Islam di BanjarSabilal MuhtadinSanad ilmu BanjarKitab kuning MelayuSejarah Islam Kalimantan SelatanSyekh Muhammad Arsyad al-BanjariUlama BanjarUlama Nusantara
Redaksi

Redaksi

Related Posts

Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari: Sufi Besar dari Tanah Banjar
Silsilah

Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari: Sufi Besar dari Tanah Banjar

5 Mei 2025
Next Post
Editorial: Menjaga Warisan, Merajut Peradaban

Editorial: Menjaga Warisan, Merajut Peradaban

Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari: Sufi Besar dari Tanah Banjar

Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari: Sufi Besar dari Tanah Banjar

Tidur: Kematian Kecil dalam Pandangan Islam

Tidur: Kematian Kecil dalam Pandangan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

2 minggu ago
Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

2 minggu ago
Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

2 minggu ago
Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

2 minggu ago

Kategori

  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Silsilah
  • Uncategorized

Topics

administrasi banjarbaru batulicin birokrasi bupati dekranasda disporabudpar dokter duta wisata futsal gizi indonesia indonesiaemas internasional islam jakarta juara kalsel kapolri kekuasaan kemenkes kemerdekaan kesehatan konferensi medis mesir olahraga pangan pejabat pelantikan pemerintahan pemuda perang perusahaan pgme prabowo sejarah sekda sppg stunting sultan tanah bumbu tanahbumbu Ulama Banjar yulian
No Result
View All Result

Trending

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata
Liputan

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

by Redaksi
15 Desember 2025
0

BATULICIN – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tanah Bumbu menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tour...

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

15 Desember 2025
Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

15 Desember 2025
Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

15 Desember 2025
Bupati Tanah Bumbu Buka Market Day dan Festival Karya Siswa Al Fath 2025

Bupati Tanah Bumbu Buka Market Day dan Festival Karya Siswa Al Fath 2025

15 Desember 2025

Mizantra Logo

  • Tentang Kami
  • Katalog
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Mizantara - All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khazanah
  • Silsilah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog

© 2025 Mizantara. All Right Reserved.