Mizantara
  • Beranda
  • Silsilah
  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Silsilah
  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog
No Result
View All Result
Mizantara
No Result
View All Result
Home Khazanah

Hukum Zakat atas Uang Kertas, Saham, dan Obligasi dalam Perspektif Fikih Kontemporer

Zakat atas Uang Kertas dalam Perspektif Fikih Kontemporer

Redaksi by Redaksi
1 Mei 2025
in Khazanah
0
Hukum Zakat atas Uang Kertas, Saham, dan Obligasi dalam Perspektif Fikih Kontemporer
0
SHARES
37
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perkembangan sistem moneter dunia telah membawa perubahan besar dalam bentuk harta yang dimiliki umat manusia. Jika pada masa lampau alat tukar utama adalah emas dan perak (dinar dan dirham), maka dewasa ini kita mengenal uang kertas dan uang logam sebagai alat tukar sah. Pertanyaannya, bagaimana hukum zakat terhadap uang kertas, saham, dan obligasi dalam pandangan fikih Islam?

Penjelasan dari Syekh Wahbah Az-Zuhaili

Pembahasan ini merujuk pada pendapat Syekh Wahbah Az-Zuhaili, seorang ulama besar dalam bidang fikih dan ushul fikih asal Suriah, yang dituangkan secara rinci dalam karya monumentalnya Fiqhul Islami wa Adillatuhu.  Kitab ini menjadi rujukan utama dalam fikih kontemporer karena memadukan pendapat dari empat mazhab besar dengan dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Syekh Wahbah menjelaskan bahwa uang kertas dan logam modern, meskipun tidak memiliki nilai intrinsik seperti emas dan perak, tetap dianggap sebagai harta yang sah dan wajib dizakatkan. Hal ini karena fungsi dan penggunaannya yang telah menggantikan dinar dan dirham dalam sistem ekonomi global.

Menurutnya, zakat atas uang kertas hukumnya wajib, berdasarkan kesepakatan mayoritas ulama dari madzhab Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi’iyah. Uang tersebut bukan hanya sekadar alat tukar, tetapi juga harta yang dimiliki dan dimanfaatkan secara langsung oleh pemiliknya. Oleh karena itu, menyamakannya dengan utang yang belum diterima adalah qiyas yang tidak tepat.

Menolak zakat atas uang akan berujung pada kesimpulan keliru: bahwa jenis harta paling umum di zaman ini justru tak terkena kewajiban zakat. Ini tentu bertentangan dengan prinsip keadilan dan tujuan syariat.

Nishab Zakat Uang Kertas

Nishab zakat uang kertas ditaksir berdasarkan nishab emas yang ditetapkan syariat, yakni 20 dinar atau sekitar 85 gram emas murni. Sebagian ulama juga menimbang dengan perak (595 gram) karena nilainya lebih rendah dan lebih bermanfaat bagi kaum fakir. Namun, Syekh Wahbah Az-Zuhaili lebih condong pada taksiran emas, karena lebih sesuai dengan standar kebutuhan hidup dan nishab zakat ternak.

Zakat hanya wajib jika harta mencapai nishab, telah melewati satu haul (satu tahun hijriah), dan bebas dari utang. Madzhab Hanafiyah menambahkan syarat bahwa harta itu melebihi kebutuhan pokok seperti nafkah harian, pakaian, tempat tinggal, dan alat kerja.

Zakat Saham dan Obligasi

Saham adalah bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemilik saham berhak atas keuntungan dan modal perusahaan. Syekh Wahbah menyatakan bahwa transaksi saham hukumnya boleh secara syar’i, selama tidak melibatkan unsur haram seperti riba dan penipuan.

Zakat atas saham wajib dikeluarkan sebesar 2,5% setiap tahun dari nilai pasar saham dan keuntungannya, jika mencapai nishab. Jika pemiliknya tidak memiliki sumber penghasilan lain, seperti janda atau anak yatim, maka batas minimal kehidupan tetap dipertimbangkan.

Untuk perusahaan produksi (seperti pabrik gula atau percetakan), nilai saham yang dizakatkan ditaksir setelah dikurangi nilai bangunan, alat produksi, dan aset tetap lainnya. Maka zakatnya bukan dari seluruh nilai saham, tapi dari nilai bersih yang bisa diperdagangkan.

Obligasi, menurut Syekh Wahbah, adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan atau negara, dan pemiliknya mendapatkan keuntungan berupa bunga. Transaksi obligasi hukumnya haram karena mengandung riba. Namun, jika seseorang telah memilikinya, maka zakat tetap wajib atas nilainya sebagai bentuk piutang yang kuat dan diakui.

Unsur riba dalam obligasi terletak pada bunga tetap yang dijanjikan kepada pemegang obligasi, tanpa memperhatikan untung atau rugi dari pihak yang menerbitkannya. Artinya, pemilik obligasi akan selalu menerima tambahan (bunga) dari pokok uang yang ia pinjamkan—ini serupa dengan riba qardh (bunga pinjaman), yang diharamkan dalam Islam.

Mayoritas ulama (selain Malikiyah) mewajibkan zakat atas piutang seperti ini. Zakatnya adalah 2,5% dari nilai obligasi setiap tahun, atau bisa pula dikeluarkan dari hasil investasinya seperti zakat pertanian: 10% dari laba bersih.

Dua Metode Zakat Saham

Dalam praktik zakat saham, Syekh Wahbah menyebutkan dua pendekatan:

  • Jika pemilik saham dianggap sebagai pedagang: zakatnya 2,5% dari total nilai pasar dan keuntungan saham.
  • Jika perusahaan dianggap sebagai produsen: zakat bisa ditunaikan 10% dari laba bersih, mengqiyaskan dengan hasil pertanian yang berkembang secara otomatis.

Penutup

Perubahan bentuk harta tidak mengubah prinsip zakat dalam Islam. Uang kertas, saham, dan obligasi adalah bagian dari kekayaan modern yang tetap wajib dizakatkan. Menunaikan zakat bukan hanya kewajiban ibadah, tapi juga bentuk keadilan sosial dan pembersihan harta.

Sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuhu, zakat atas jenis harta ini tidak bisa diabaikan. Kewajiban ini harus tetap dijaga sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan tanggung jawab sosial terhadap umat.

Tags: fiqihhaulislamnishabobligasisahamsyariahuangzakat
Redaksi

Redaksi

Related Posts

Mamluk: Dinasti Islam yang Lahir dari Barak Budak
Khazanah

Mamluk: Dinasti Islam yang Lahir dari Barak Budak

28 Mei 2025
Benarkah Hadis Itu Rekayasa Politik?
Khazanah

Benarkah Hadis Itu Rekayasa Politik?

26 Mei 2025
Apa Hukum Pejabat Negara Menerima Uang dari YouTube?
Khazanah

Apa Hukum Pejabat Negara Menerima Uang dari YouTube?

25 Mei 2025
Next Post

Bagaimana Etika Bisnis dalam Islam?

Israel Serang Kapal Bantuan MV Conscience di Lepas Pantai Malta

Israel Serang Kapal Bantuan MV Conscience di Lepas Pantai Malta

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Ulama Besar Kalimantan yang Mendunia

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Ulama Besar Kalimantan yang Mendunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

2 minggu ago
Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

2 minggu ago
Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

2 minggu ago
Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

2 minggu ago

Kategori

  • Khazanah
  • Kolom
  • Liputan
  • Silsilah
  • Uncategorized

Topics

administrasi banjarbaru batulicin birokrasi bupati dekranasda disporabudpar dokter duta wisata futsal gizi indonesia indonesiaemas internasional islam jakarta juara kalsel kapolri kekuasaan kemenkes kemerdekaan kesehatan konferensi medis mesir olahraga pangan pejabat pelantikan pemerintahan pemuda perang perusahaan pgme prabowo sejarah sekda sppg stunting sultan tanah bumbu tanahbumbu Ulama Banjar yulian
No Result
View All Result

Trending

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata
Liputan

Disbudporapar Tanah Bumbu Gelar Bimtek Tour Guide 2025 untuk Tingkatkan Profesionalisme SDM Pariwisata

by Redaksi
15 Desember 2025
0

BATULICIN – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tanah Bumbu menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tour...

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

Kejari Tanah Bumbu Gelar Rakor PAKEM 2025 untuk Antisipasi Potensi Konflik Sosial Keagamaan

15 Desember 2025
Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

Pemkab Tanah Bumbu Gelar Sidang Pleno I Komisi Irigasi 2025, Fokus Optimalisasi Pertanian dan Perikanan

15 Desember 2025
Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

Pemkab Tanah Bumbu Susun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2025–2029

15 Desember 2025
Bupati Tanah Bumbu Buka Market Day dan Festival Karya Siswa Al Fath 2025

Bupati Tanah Bumbu Buka Market Day dan Festival Karya Siswa Al Fath 2025

15 Desember 2025

Mizantra Logo

  • Tentang Kami
  • Katalog
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Mizantara - All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khazanah
  • Silsilah
  • Kolom
  • Liputan
  • Katalog

© 2025 Mizantara. All Right Reserved.